Halaman

Minggu, 04 Januari 2009

Setetes Harap untuk Palestina yang Tertindas

wahai mujahid Palestina yang terbujur kaku, bersimbah darah…wahai bocah kecil malang bernasib kelam, tertembus peluru tajam…saat rudal-rudal Israel dan senjata apinya yang manyalak-nyalak…melempar amarah dendam kesumat pada kaum tertindas tersudut…yang kehilangan tanah genggaman yang coba kau rengkuh…demi harga dirimu, demi bangsa dan negaramu, dan demi Allah

wahai ratusan nyawa tak berdosa, wahai kerabat yang sekarat…wahai nyawa-nyawa bergelimpangan di sisi jalanan berdebu…dengan asap mesiu mengepul yang menyesakkan dada…wahai jiwa yang melayang saat coba mengais rezeki untuk keluarga tercinta, saat bocah malang bersenda gurau dengan sahabat, saat mereka asyik mengutak-atik mainan mobil pemadam kebakaran, dan boneka kecil itu

serdadu bengis, sadis, zionis itu takkan pernah mau tahu, apa dan siapa kamu…karena mereka terbiasa dengan hati hitam cadas warisan zaman jahiliyah…yang berakar, menggurita, mengkristal, untuk membunuh dan merebut tanah padang pasir gersang milik warga bersorban yang terpaksa akrab dengan desingan peluru, derap langkah angkuh pasukan hijau dan kesombongan tank-tank Yahudi…saat mereka menggilas hak-hak kaum kaya pemilik tanah leluhur yang jadi miskin itu

wahai rakyat Palestina yang terbiasa akrab dengan janji-janji perdamaian Negara Adikuasa, yang coba bermain mata saat mereka jadi juru damai sengketa…dan menyaksikan betapa perselingkuhan abadi Washington dan Jerusalem begitu menggelora saat serangan membabibuta mencampapakkan nyawa…tak pandang bulu, dan coba membungkam, melenakan harga diri tertindas, agar terdiam ketika mereka nyata harus berperang, membela diri atas rentetan serangan tak kunjung henti yang berdarah-darah itu

wahai Mujahid yang terkapar, wahai bocah-bocah malang yang terbakar, kaum ibu yang meregang nyawa, orangtua yang terhenti detak jantungnya dan sanak saudara yang kehilangan tulang punggung dan sandaran cinta…saat takdir memutuskan kau mati syahid di kota panas menggelora, saat kau kehilangan orang-orang tersayang…aku di sini terbang melayang membawa doa dan harapan…semoga Sang Perkasa meridhoimu menuju surga nan kekal, semoga kaum tertindas itu dilimpahkan kekuatan lahir batin untuk mencapai kemenangan abadi

ya Mujahid yang masih berdetak jantungnya…banggunlah kau dari tidurmu, singsingkan lengan bajumu, ulurkan bantuanmu, dengan tenagamu, dengan hartamu, dengan hatimu…aku di sini, tak bergeming melangkahkan kaki…karena aku hanya penggores pena yang tak tahu malu, aku hanya bisa berdoa semoga Allah ridho oretan ini jadi bagian kecil doa atas triliunan doa yang insya Allah tak kunjung henti mengalir…membasahi gurun tandus yang gersang…semoga Allah ridho ini jadi satu tetes air hujan dari sejarah hujan yang tak terhitung sejak bumi dan langit tercipta

ya mujahid yang bernyawa, yang berbekal iklas dan pengharapan lindungan Illahi…semoga kau tersiram amal ibadah yang mengalir seumur hidupmu, sehidup matinya seluruh keturunanmu, atas keridhoanmu menembus badai gurun demi membela kaum yang tersudut

wahai para penggores pena, bakarlah semangat jihad lahir batin kaum mujahid…yang berani itu…jadikan goresan penamu agar jadi sungai doa yang tak kunjung henti, hingga kemenangan abadi menjadi milik yang hakiki…insya Allah…

Oleh: Dedy Rahmat
Goresan Digital
untuk Rakyat Palestina
dan para syuhada
di Bulan Desember 2008
dan Januari kelabu 2009

1 komentar:

Neneng Geulis mengatakan...

Terkutuklah para tentara zionis Israel yang telah tega merenggut kedamaian di hati rakyat Palestina...Perjanjian pun diingkari..Cahaya kedamaian pun tlah sirna..Semoga apa yang ditulis dalam blog ini termasuk kedalam salah satu untaian do'a bagi para mujahid di Palestina..Amiin

Peta Visitor