Halaman

Minggu, 01 Mei 2011

Perahu Botol Pertama di Dunia Buatan Mapella

Rifa Nadia Nurfuadah

JAKARTA - Kebayang enggak, ada perahu terbuat dari seribu lebih botol plastik minuman isotonik? Mahasiswa Pecinta Alam Langlangbuana (Mapella) dari Universitas Langlangbuana (unla), Bandung, membuktikan bahwa hal itu bisa dilakukan.

Selama sekira sebulan, anggota Mapella merakit 1.627 botol minuman isotonik menjadi sebuah perahu. Salah satu anggota Mapella Dedy Rahmat mengklaim, perahu botol buatan Mapella adalah yang pertama di dunia.

“Kami telah mencoba melakukan penelusuran di internet bahwa pembuatan replika perahu karet dari kumpulan botol yang juga bisa digunakan ini belum pernah ada di Indonesia, bahkan di dunia. Untuk sementara ini, kami yakin ini adalah produk yang langka dan yang pertama ada,” ujar Dedy seperti dikutip dari keterangan tertulis Mapella, Rabu (27/4/2011).

Ketua Mapella Wanto Nurjaman menjelaskan, pembuatan perahu ini dilakukan dengan menambatkan seluruh botol, setelah itu menambatkan antarlapisan botol, dan terakhir menambatkan dengan bambu.

Wanto menegaskan, proses penambatan itu tidak mudah dan memerlukan ketelitian. Menurutnya, kesalahan tambatan akan mengakibatkan botol terlepas. "Alhamdulillah, setelah kami uji coba, ternyata tidak ada satu tambatan pun yang terlepas. Seluruh botol tetap tertambat meski kami melakukan pengarungan dari pukul enam pagi sampai menjelang azan Ashar,” Wanto menjelaskan.

Hal tersebut diamini Dedy. Uji coba yang dilakukan di Situ Patengan, Ciwidey, membuktikan, perahu ini laik dipakai. "Tak ada kendala berarti ketika perahu digunakan mengitari seluruh area danau," kata Dedy menambahkan.

Dedy menjelaskan, perahu botol yang dibuat dalam rangka memperingati HUT ke-370 Kabupaten Bandung itu mampu mengangkut hingga tujuh orang. “Tetapi yang paling tepat adalah untuk kapasitas lima orang, yaitu empat orang pendayung dan satu orang skipper/pemegang kemudi perahu,” ujar Dedy mengimbuhkan.

Anggota Mapella angkatan Hujan Rimba (1997) itu menambahkan, karakteristik perahu botol buatan mereka tidak jauh beda dengan perahu karet. Ia bisa mengambang dan volume air yang masuk ke dalam perahu juga tidak jauh beda dengan volume air di perahu karet. Oleh karena itu, perahu botol ini juga bisa menggantikan perahu karet sebagai sarana transportasi ketika banjir.

Mapella berencana mendaftarkan perahu botol kreasi mereka ke Museum Rekor Indonesia (Muri). “Insya Allah kami akan segera mendaftarkan ke Muri. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera terealisasi,” kata Wanto.

Anggota Mapella angkatan Badai Rimba (2010) ini yakin, menembus rekor Muri tidak akan terlalu sulit. "Selain yang pertama ada di Indonesia," kata Wanto, "Pembuatan pembuatan perahu botol ini cukup sulit, dengan menggunakan tambatan dari tali nilon antarbotol, dibantu dengan beberapa bambu sebagai tulang penyangga."

Bravo, Unla!(rfa)

sumber: http://okezone.com

2 komentar:

soni mengatakan...

bravo, lapan nam, lanjutkan brother!

eci_desvirly mengatakan...

selamat untuk mapella, maju terus, bikin ide kraetif lainnya...

Peta Visitor